Daya Tarik yang Dimiliki Bukit Doa Kalimantan

1. Memiliki 5 Bagian pada Tahap Pembangunan Awal

Untuk pertama kalinya, kawasan wisata religi ini diresmikan oleh Gubernur Islan Noor. Namun pada waktu itu, sarana yang ada belum selengkap sekarang. Hanya ada 5 bagian yang sukses diselesaikan pada step peresmian pertama.

5 bagian selanjutnya terdiri dari Kapel Betlehem, Padang Gembala, Gua Doa Keluarga, Gua Goa Lima Jawatan dan Menorah. Untuk lebih detailnya, Kapel Betlehem bisa disimpulkan sebagai kapel yang menggambarkan tentang proses kelahiran Yesus Kristus.

Kemudian untuk Padang gembala adalah daerah https://www.rajamahjong.net/ terbuka yang dimanfaatkan untuk daerah ibadah dan jalankan kegiatan keagamaan lainnya.

Jika Anda dambakan menyaksikan gua yang mengimbuhkan uraian berkenaan 5 kedudukan kepemimpinan dalam kristen maka bisa menuju Gua Lima Jawatan.

Selain itu, Ada juga gua Doa Keluarga yang bisa dijadikan daerah untuk berdoa bagi para keluarga dan Menorah yang mengimbuhkan uraian tentang 7 cabang pohon kehidupan.

Perlu diketahui bahwa kawasan wisata religi ini bisa dikatakan sebagai miniatur dari Yerusalem yang dikenal sebagai Tanah Perjanjian dan menjadi salah satu destinasi kebanggaan bagi penduduk Kalimantan Timur terlebih Balikpapan.

Salah satu tokoh yang punya dampak besar pada proses pembangunan Bukit Doa ini yaitu Keluarga Pendeta Dr Samuel Kusuma.

Di tengah beragamnya budaya, bahasa, suku dan agama yang berkembang di Kalimantan Timur akhirnya bisa terbentuk daerah ibadah ini.

Masyarakat dan para pemimpin lokasi Kalimantan Timur yakin bahwa keberadaan bangunan ibadah ini merupakan anugerah dari Tuhan. Saling memelihara kerukunan dan toleransi menjadi salah satu kunci menambah kerukunan di Indonesia Raya ini.

2. Bisa Dikunjungi oleh Semua Orang

Sejak awal peresmian, kawasan wisata religi ini memang sudah ramai dengan pengunjung. Perlu diketahui bahwa kawasan ibadah umat Kristiani ini dibuka untuk umum. Seluruh orang dengan agama yang berbeda-beda bisa saling berkumpul menikmati keunikan di dalamnya.

Banyak hal yang bisa ditunaikan kala berada disini seperti diantaranya jalan-jalan berkeliling daerah Bukit Doa di Kalimantan ini atau berdoa.

Banyak sarana yang ada disini di mana ada salsah satu gua yang dirancang secara tertentu untuk dijadikan daerah ibadah keluarga.

Jika dilihat dari struktur bangunannya, Anda bisa menyimpulkan bahwa tujuan awal dari pembangunan bagunan ini adalah untuk dijadikan sebagai tempat berdoa umat Kristiani.

Namun dikarenakan kemegahan sbobet mobile dan keindahannya, tidak sebabkan daerah ibadah ini menjadi tertutup. Umat Islam atau penganut agama lainnya punya hak yang serupa untuk berwisata dan berkeliling di kawasan wisata religi ini.

Segala wujud kegiatan bisa ditunaikan sepanjang tidak mengganggu kegiatan ibadah dan berdoa yang tengah berlangsung. Kawasan wisata Bukit Doa Kalimantan ini benar-benar terbuka untuk dijadikan sebagai daerah berwisata dan berdoa.

Untuk memelihara kenyamanan tiap tiap pengunjung, bagi Anda yang singgah harus selalu memelihara ketenangan dan kebersihan lingkungan ibadah ini.

3. Sejarah Penamaannya

Mungkin sebagian ada yang bertanya-tanya, mengapa kawasan wisata ini disebut dengan Bukit Doa Kalimantan.

Diketahui bahwa pada awal pembangunanya, banyak yang yakin bahwa Kalimantan akan menjadi pusat semua nya dan bisa memberkati serta memulihkan Indonesia.

Setelah sekian lama, doa selanjutnya ternyata bisa terwujud dengan terdapatnya pengakuan Presiden Joko Widodo yang akan menjadikan Kalimantan Timur sebagai Lokasi Ibukota Nusantara.

Nama bukit barangkali bisa disimpulkan dikarenakan kawasan ibadah ini berada di kawasan perbukitan. Namun kenapa harus memanfaatkan nama Doa?

Dijelaskan bahwa kata doa merupakan satu kata yang berwujud universal. Setiap orang tentunya perlu waktu untuk berdoa. Hal ini ditunaikan oleh seluruh agama dan keyakinan manapun.

Karena hal tersebutlah akhirnya kawasan wisata ini formal dinamakan dengan Bukit Doa Kalimantan. Bahkan para pakar membuktikan bahwa kawasan ibadah ini bisa dijadikan sebagai lambang Kota Balikpapan dan IKN dengan sentuhan iman.

Hingga waktu ini, kawasan wisata religi ini tetap konsisten jalankan step pembangunan dan ramai dengan pengunjung yang singgah dari beraneka daerah di Indonesia.

Sebagian besar pengunjung yang singgah ke kawasan ibadah ini yaitu penduduk dari Papua dan Toraja. Bahkan mereka mengimbuhkan pengakuan bahwa dambakan daerah ibadah seperti ini.

Sehingga keberadaan kawasan wisata di perbukitan ini menjadi lambang dari perwujudan sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa dan Bhinneka Tunggal Ika dikarenakan bisa dikunjungi siapa saja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart